Rissa Septiani Mulyana
- Rissa S M
- Ciamis, Jawa Barat, Indonesia
- An ordinary girl who just want to learn about her life and her world..
30/11/12

Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru,
interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang
tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut
internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi
bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan
kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan / industri
maupun pemerintah. Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan
efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana
komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi
yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau
lembaga lainya.
Konsep B to B (Busines to Business), B to C (Business to
Customer), telah banyak diterapkan oleh sebagian besar perusahaan di
dunia. Bahkan terakhir akan merambah ke sektor Government, dengan konsep
G to G (Government to Government), G to C (Governement to Customer),
serta G to B (Government to Business). Tingkat pertumbuhan pengguna
internet juga menunjukan angka yang sangat fantastik, bahkan internet
telah menjadi bagian kebutuhan dalam sebuah rumah tangga. Fenomena ini
menunjukan bahwa 5 sampai 10 tahun yang akan datang teknologi informasi
akan menguasai sebagian besar pola kehidupan masyarakat, badan usaha
maupun pemerintah.
Secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan bahwa internet
relatif baru dikenal oleh masyarakat Indonesia dan frekuensi
pemakainyapun belum terlalu banyak. Namun perkembangan internet di
Indonesia telah menunjukan perkembangan yang signifikan.
Tabel Peningkatan Jumlah
Pelanggan dan Pengguna Internet
Pelanggan dan Pengguna Internet
TAHUN | PELANGGAN | PENGGUNA |
1996 | 31000 | 110000 |
1997 | 75000 | 384000 |
1998 | 134000 | 512000 |
1999 | 256000 | 1000000 |
2000 | 760000 | 1900000 |
2001 | 1680000 | 4200000 |
Sumber: APJII
Namun dibandung dengan negara-negara asia yang lebih maju, seperti
Singapura, Taiwan dan hongkong, Indonesia masih ketinggalan jauh.
Indikasi yang kuat adalah masih terbatasnya jumlah pelanggan internet
yang baru berkisar 1.680.000 pelanggan sampai dengan tahun 2001 (APJII)
atau tidak lebih 5 persen dari total jumlah rumah tangga di perkotaan.
Dibandingkan dengan negara-negara Asia yang tersebut di atas, yang lebih
matang pasar internetnya seperti Singapore yang telah memiliki
pelanggan sebanyak 47,4 persen dari jumlah rumah tangga maka kondisi
pasar internet di Indonesia masih ketinggalan jauh. Sedangkan sebagai
pembanding yang lainnya adalah di Taiwan dan Hongkong yang masing-masing
40 persen dan 26,7 persen dari jumlah rumah tangga (Newsbyte, 2001).
Contoh lainnya adalah di China yang berpenduduk lebih dari satu milyar
telah memiliki tidak kurang dari 24 juta pemakai internet dengan tingkat
penetrasi mencapai 7 persen terhadap penduduk di atas usia 5 tahun
(Iamasia, 2001). Ditinjau dari gambaran statistik di atas maka tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa masyarakat pengguna internet di
Indonesia masih baru taraf pengenalan atau masih merupakan pasar yang
baru muncul (mulai).
Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan pasar
internet, namun peningkatan jumlah pelanggan internet yang ada saat ini
menunjukan bahwa peluang pasar internet di Indonesia cukup besar. Memang
pada tahun 2001 terjadi kelesuan, namun itu bersifat sementara karena
efek dari krisis global yang sedang di alami, disamping pengaruh tragedy
penghancuran Gedung WTC sebagai simbul pusat perekonomian dunia. Efek
dan pengarih global ini bisa dilihat dengan penurunan jumlah registran
untuk domain id yang mencapai 17,9 % dari jumlah registran pada tahun
2000, yaitu dari angka 4264 registran turun menjadi 3501 registran.
Namun penurunan permintaan domain id tersebut tidak serta merta
berbanding lurus dengan pengingkatan jumlah pelanggan internet, karena
justru pada tahun 2001 persentasi jumlah pelanggan internet menunjukan
kenaikan angka yang sangat tinggi, yaitu 121%, dari 760000 pelanggan
meningkat menjadi 1680000 pelanggan.
Perkembangan tersebut juga telah menumbuhkan peningkatan jumlah
perusahaan penyedia jasa layanan internet / ISP (Internet Service
Provider), yang pada akhir tahun 2001 ini telah mencapai 68 ISP. Hal ini
menunjukan bahwa peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup
besar. Pada tahun 2001 memang secara global terjadi penurunan khususnya
di bisnis cyberspace ini, namun hal itu merupakan seleksi alam dimana
ternyata justru peningkatan layanan customer semakin meningkat, dan
menunjukan juga bahwa pemain bisnis yang tetap survive adalah para
pemain yang serius akan model bisnis yang dikembangkannya (berita
detik).
Namun disamping kondisi yang postitif di atas, pada pertengahan
kwartal pertama tahun 2002, terjadi fenomena menarik, karena sebuah
jaringn ISP terluas yaitu WasantaraNet telah menutup sebagian kantor
cabangnya. Kemudian berikutnya, disusul ISP yang memiliki jaringan luas
juga, yaitu MegaNet mengumumkan bahwa perusahaannya telah menutup semua
kantor operasionalnya. Kondisi ini jelas kurang menguntungkan bagi
perkembangan akses informasi oleh masyarakat.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak beroperasinya kembali
sebagian kantor cabang ISP tersebut, dianataranya, karena alasan cost
perasionalnya yang terlalu tinggi, yang tidak bisa dipenuhi oleh
pendapatanya. Namun pada perkembangan terakhir disebutkan bahwa alasan
utamanya adalah karena persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh
TELKOM, dengan TelkomNet Instantnya.
Dari semua kondisi di atas, yang utama bagi user internet
Indonesia adalah akses yang murah dan cepat, sehingga mereka bisa
menikmati perkembangan teknologi informasi, terutama user internet di
tingkat masyarakat daerah. Semua itu akan terwujud jika pengambil
kebijkan di bidang ini bisa memiliki pandangan yang seimbang, baik dari
segi user internet (masyarakta), maupun dari segi perusahaan penyedia
jasa layanan internet dan teknologi informasi.
Sumber : http://www.goechi.com/newsletter.html
Label:
TIK
|
0
komentar

Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan
saja karena untuk berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya
tetap menggunakan no ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protokol
TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 buah field
yaitu :
net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.
net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang
terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing
bernilai 8 bit. Misalnya saja no IP 192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000
10101000 00010011 00000001 dimana 11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari
192, 10101000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan
bilangan binary 8 bit dari 19 dan 00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit
dari 1. Alamat IP yang dapat dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat
255.255.255.255 sehingga jumlah maksimal alamat IP yang bisa dipakai adalah 28
x28 x 28 x28 = 4294967296. Untuk memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah
IP address sebanyak itu dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang
mengatur pengalamatan Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan
ID-NICnya menjadi sebagai berikut ini :
Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id
Alamat IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan sisanya adalah host id
Alamat IP kelas B dimulai dari
bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan
untuk host id
Alamat IP kelas C dimulai dari
bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id dan sisanya digunakan
untuk host id.
Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk untuk mendukung multicast
Alamat IP kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk untuk mendukung multicast
Alamat IP kelas E dimuladi dari
bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen.
Kelas-kelas IP Address
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat
16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan
untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A,
network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,
misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor
46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk
jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah
16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian,
cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor
121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan
IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx –
191.155.xxx.xxx
IP address kelas C awalnya digunakan untuk
jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan
konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing
network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah
proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat
atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
Sumber : http://free-7.blogspot.com
Label:
TIK
|
0
komentar
Ada kalanya kita kewalahan saat
menghadapi berbagai ulangan dalam 1 hari. Misalnya saja, hari Rabu terpampang
jadwal ulangan Fisika yang njlimet,
Ekonomi yang sepaket dengan Kewirausahaan, plus
Pendidikan Kewarganegaraan yang materinya lagi ngebahas Dasar Negara dan
Konstitusi, waduuuhhh itu semua
membuat kita pusing bukan? Seolah punya balon besar di atas kepala kita yang
tak kunjung meledak! So, what should we
do to face it all? Tentunya kita harus mempunyai cara yang jitu untuk
mengatasi “kewalahan” tadi. Lets see!

Setiap
orang mempunyai karakter yang berbeda, tentunya mempunyai cara belajar yang
berbeda pula agar materi yang disampaikan oleh guru bisa benar-benar dipahami.
Ada si A yang lebih suka mengurung diri di kamar layaknya bersemedi agar bahan
ulangan untuk esok harinya bisa benar-benar ia pahami, ada juga si B yang lebih
suka berada di tengah-tengah keramaian agar ia bisa mengencangkan volume
suaranya yang sedang menghafal materi hingga ia benar-benar mengerti, sedangkan si C lebih suka melahap materi
sambil mendengarkan musik hingar-bingar, lain lagi dengan si D yang memilih
naik ke atap rumah lalu berdiam diri di sana dan membaca materi layaknya membaca
teks Proklamasi.
Hmmm apa pun caranya, yang terpenting
adalah bagaimana materi pelajaran bisa benar-benar kita pahami. Right? Jadi, carilah mana cara yang
tepat untukmu!

“Bebas
Pulsa” di sini bukan dalam artian gratis atau area tak berbayar, tapi lebih
dimaksudkan pada kenyamanan kita berada di tempat tersebut. Nyaman dalam hal
apa? Dalam belajar tentunyaaa... Carilah tempat yang sekiranya membuat kita
bisa belajar senyaman mungkin and make ur
own world! Bisa kita jadikan kamar tercinta menjadi lautan buku, atau
perpustakaan untuk yang suka ketenangan, atau mungkin di pinggir kolam agar
terdengar gemericik air yang menenangkan jiwa. Ada beragam opsi tempat yang
bisa membuatmu belajar senyaman mungkin. Terkait poin di atas pula, kenali cara
belajarmu lalu tentukan ‘tempat terindah’mu!

Ini nih
kebiasaan jelek yang membudaya di kalangan para pelajar yang punya segudang
aktivitas yaitu “SKS” singkatan dari “Sistem Kebut Semalam” dimana materi yang akan
menjadi bahan test atau ulangan dihafal dalam waktu semalam dengan kecepatan
ekstra. Sebenarnya sah-sah saja menggunakan cara seperti ini karena bisa jadi
kita masuk ke dalam tipe siswa yang mudah menghafal sesuatu, namun ada baiknya
hindari cara SKS karena bisa menimbulkan kita tidak memahami betul apa yang
kita pelajari. Pelajari materi secara rutin adalah salah satu solusi terbaik.

Alasan
mengapa praktik SKS banyak dilakukan para pelajar adalah karena tidak adanya
pengingat dalam keseharian belajarnya. Misalnya saja, si A baru tahu bahwa akan
ada ulangan Matematika satu jam pelajaran sebelumnya, hal yang gawat bukan?
Apalagi jika ia bukan tipe siswa yang mudah menyerap materi pelajaran. Bahkan
ada juga si B yang tidak tahu apa pun tugas untuk esok hari yang pada akhirnya
ia terpaksa mencontek tugas temannya.
Contoh
tersebut di atas adalah karena mereka
tidak punya “reminder/pengingat”
sehingga tak ada perencanaan apa saja yang harus dikerjakan, ada tugas apa saja
dalam 1 minggu ini, dll. Biasakanlah punya reminder
seperti task-list atau semacam agenda
agar kita tidak kewalahan dalam menghadapi banyak tugas atau ulangan seabreg
pun! Dengan adanya reminder, kita
menjadi lebih terarah untuk mengerjakan sesuatu dan bisa mengesampingkan hal-hal
yang sekiranya tak terlalu penting.

Fokuskan
pikiranmu dan kesampingkanlah hal-hal yang mengganggu konsentransimu. Fokuskan
juga materi yang akan dipelajari, jangan mencampuradukan materi hingga jadi
seperti ‘sayur lodeh’. Sulit sekali bukan, apabila kita membaca seabreg materi bahan ulangan tanpa satu
pokok bahasan yang terfokuskan? So, fokuskan pikiran dan materinya!

Step
terakhir adalah percayalah pada diri sendiri dan lakukan yang terbaik sesuai
kemampuanmu! Hasutan semacam membuat contekan atau open book saat ulangan hanya akan membuat pikiranmu buyar dan PD-mu
hilang! Jadi, percayalah bahwa apa pun hasilnya, itulah indikator kemampuanmu!
^_^
Label:
Belajar
|
0
komentar
“Belajar”,
sebuah kata klise yang biasanya langsung terkait dengan sekolah, seragam, alat
tulis, siswa, siswi, guru, buku, dan seluk beluk bernuansa ilmu dan ajar. Pada
dasarnya, belajar bukan hanya apa yang harus dilakukan di sekolah, melainkan
ada banyak media untuk kita belajar. Di lingkungan keluarga, masyarakat, di
mana pun bisa kita lakukan kegiatan belajar itu. Namun, sifatnya saja yang
berbeda, antara formal dan informal. Ada kalanya sebagian besar para pelajar
merasa bosan dengan suasana belajar di dalam ruang kelas yang monoton dan
mengundang kantuk.
Namun, di era
globalisasi ini, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah tidak sekadar interaksi
antara guru yang asyik dengan kapur dan papan tulis dengan murid yang terdiam membisu
di bangku masing-masing, tetapi telah menjadi interaksi yang
hangat antara guru dan murid secara komunikatif dan membangun rasa kekeluargaan
atau setidaknya mengurangi rasa bosan para siswa di kelas.
Seperti dengan
menggunakan LCD Proyektor sebagai media pembelajaran dimana guru menerangkan
materi ajar di depan komputer yang langsung terproyeksikan kepada para siswa.
Metode semacam ini terbilang cukup menarik karena tampilan materi ajar yang
tidak membosankan dengan beragam variasi warna (Powerpoint), namun menggunakan
metode ini akan terasa membosankan juga apabila guru hanya terfokus pada
komputer yang di hadapannya tanpa memerhatikan siswa yang seharusnya menjadi
objek utama. Seharusnsya, interaksi dengan siswa juga diperhatikan agar materi
yang tersampaikan benar-benar dapat dipahami tanpa mengundang rasa bosan para
siswa.
Ada metode lain
lagi seperti dengan membentuk “game” yang masih berhubungan dengan materi ajar
dan pemberian “reward” bagi kelompok atau individu yang memenangkan game tersebut. Metode ini terbilang
menarik karena siswa bisa terhindar dari rasa kantuk dan materi ajar bisa
tersampaikan dengan baik. Namun jika metode ini terlalu sering dilakukan, tak
baik juga untuk KBM.
Lain halnya
dengan KBM outdoor dimana para siswa
diajak untuk bercengkrama dengan alam (ciieee
bahasanyaaa :D) atau mengadakan KBM di luar kelas sehingga siswa tak akan
merasa jenuh dengan suasana kelas yang itu-itu saja. Bukankah lebih asyik
apabila beratapkan langit, beralaskan rumput nan hijau, ber-AC semilir angin
sepoy-sepoy. Materi ajar akan bisa tersampaikan dengan baik menggunakan metode
ini apabila sang guru juga mempunyai skill
mengajar yang mengasyikkan.
Pada dasarnya,
apa pun metode pembelajaran saat KBM yang digunanakan tidak menjadi masalah
selama proses pembelajaran tidak melenceng dari tujuan utama yakni mengajar dan
mendidik siswa.
Label:
Belajar
|
0
komentar
24/11/12
Uniknya Bentuk Komputer Masa Depan


Harga komputer saat ini sudah turun drastis hal itu terjadi tiap kali ada teknologi baru yang keluar tentunya teknologi yang kemarin harganya akan turun drastis, saat ini dunia komputer sudah semakin canggih dengan teknologi baru yang bermunculan dan juga ramah lingkungan mungkin 2 atau 3 tahun kedepan akan lebih canggih lagi dari yang sekarang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, laptop merupakan suatu perangkat komputer yang sangat di inginkan bagi kalangan yang berkecimpung atau pengguna IT. Selain dapat digunakan dimana saja dan laptop juga menjadi Gaya Hidup seorang profesional. kemana-mana bisa dibawa dan digunakan, baik di kantor maupun cafe sambil nongkrong dan minum kopi, tapi tanpa disadari saat ini harga laptop semakin hari semakin menurun bahkan saat ini harga jual laptop terbaru berkisar 5 sampai 8 juta rupiah di toko komputer. Alhasil banyak orang menggunakan laptop dari pada PC Desktop. Baik dari merek-merek terkenal maupun merek asia dan bahkan merek lokal pun turut ikut mewarnai dalam kancah bisnis komputer tersebut.
Saat ini negara berkembang “semua orang ingin maju dan pintar” telah membuat suatu teknologi didalam dunia IT yang akan menggeser posisi komputer dan laptop. Yaitu teknologi mini computer masa depan yang sedang dipromosikan lebih praktis dan lebih hebat dari teknologi sekarang. Karena hanya mengandalkan sebatang pulpen atau berbentuk hp tapi tetap memiliki kemampuan super komplit seperti PC komputer atau laptop. Saat ini negara Indonesia masih menjadi pemakai saja dan hanya menerima perakitan ulang, namun kita boleh berharap suatu hari nanti Indonesia juga turut menjadi produsen komputer - komputer masa depan yang lebih canggih. Berikut ini gambar-gambar komputer masa depan :

Label:
TIK
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)
About this blog
Hello! welcome in my blog!
Selamat menikmati apa yang tersaji. Ditunggu komentarnya yaaa.... ^_^
Selamat menikmati apa yang tersaji. Ditunggu komentarnya yaaa.... ^_^
Clock
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.